Mahasiswa adalah calon pemimpin dan penerus estafet kekuatan bangsa. Di masa depan, harapan besar diberikan kepada mahasiswa terutama bangsa Indonesia yang memiliki intelektual sekaligus kecerdasan emosional dan sosialnya. Dari segi kemampuan, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan dalam hidup baik dalam kecakapan kemampuan profensi (hardskill) dan kemampuan kepekaan sosial dalam kehidupan keseharian (softskill). Softskills mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, termasuk dalam kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler atau kegiatan kemahasiswaan, yang termasuk aktif dalam organisasi kemahasiswaan (ORMAWA).

P2MD adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan yang ada di perguruan tinggi, misalnya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan mahasiswa Prodi (HIMAPRODI), Badan Eksekutif Mahasiswa, atau bentuk bentuk organisasi kemahaiswaan intra kampus lainnya. P2MD diharapkan mampu menumbuhkan kepedulian dan mengundang kontribusi mahasiswa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat kepada masyarakat di desa (help people to help themselves) serta belajar hal-hal yang bermanfaat dari masyarakat bersama masyarakat. Melalui P2MD masyarakat desa diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk lebih berkembang dan bermanfaat sehingga dapat mewujudkan Indonesia yang adil makmur sejahtera secara merata di bumi nusantara. Kegiatan P2MD 2022 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbud diikuti oleh ratusan ORMAWA Sekolah Vokasi di Seluruh Indonesia dengan jumlah proposal masuk lebih dari 400 proposal. UKM Research and Business yang mengajukan judul “ Integrated Waste Management and Economic Development di Kelurahan Jabungan Dalam Rangka Peningkatan Taraf Ekonomi Warga”.

Sejauh ini, Program P2MD tim UKM Research and Business yang telah berlangsung dari Bulan Juli sampai Oktober ini sudah berjalan sebesar 70% yang terdiri dari program sosialisasi, kaderisasi, revitalisasi, implementasi, dan planning penggunaan teknologii Kegiatan sosialisasi, kaderisasi, revitalisasi dimulai dengan sosialisasi mengenai program yang diajukan. Sosialisasi, kaderisasi, dan revitalisasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi mengenai program pengelolaan sampah organik menggunakan maggot dan untuk mendapatkan kader dari program tersebut. Selanjutnya revitalisasi adalah program perbaikan internal dan infrastruktur dari bank sampah yang sudah berdiri pada program sebelumnya.Kegiatan Implementasi dan planning penggunaan teknologi dilakasanakan oleh mahasiswa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari budidaya maggot sehingga bisa meningkatkan taraf ekonomi warga. Program budidaya maggot berbasis Sistem E-Magrocery menggunakan sistem monitoring yang terintegrasi dengan sistem yang dapat terhubung dengan sistem internet of thing. Budidaya maggot ini nantinya akan menggunakan sistem IoT dengan menggunakan sistem aktuator berupa pneumatic hydrolic, sensor menggunakan sensor suhu dan kelembaban, menggunakan sistem barcode untuk pengecekan umur dari maggot dan menyimpan data di database dan terakhir menggunakan MCU berupa arduino uno R3 sebagai mikrokontroller dari alat tersebut. Nantinya sistem ini akan terintegrasi dengan sistem interface web mobile sehingga bisa dipantau dan diinteraksikan pada sistem aktuator. Dengan demikian ada hal yang perlu diperhatikan yakni Bagaimana warga bisa me-maintanance alat tersebut, bagaimana alat bisa dioperasikan dengan mudah,  dan bisa diperbaiki sendiri. Oleh karenannya ouput pada akhir program ini adalah modul dan manual produk.

Kegiatan yang dilaksanakan selama ini melibatkan langsung masyarakat didalamnya, dan ini merupakan kegiatan humaniora yang memang jarang didapatkan di kehidupan perkuliahan dengan menerapkan kemampuan hardskill di dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan ini harapannya dapat memberikan pembelajaran kehidupan dan sosialisasi kepada mahasiswa serta memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat agar nantinya bisa lebih mandiri dan memiliki program yang bisa berkelanjutan di masa yang akan datang.

Ardan Chrisyufa